Lintaskontainer.co.id – Sejumlah kontainer mengalami keterlambatan keluar-masuk di Pelabuhan Tanjung Priok dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengusaha dan pelaku logistik yang bergantung pada kelancaran distribusi barang. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun memberikan penjelasan terkait situasi ini.
Penyebab Keterlambatan Kontainer
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Antonius Subagio, menyebut bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:
- Tingginya Volume Bongkar Muat
- Peningkatan jumlah kapal yang bersandar di pelabuhan menyebabkan kepadatan dalam aktivitas bongkar muat.
- Gangguan Sistem Digitalisasi
- Sistem otomatisasi yang digunakan untuk pengelolaan logistik sempat mengalami gangguan teknis, sehingga memperlambat proses administrasi dan perizinan.
- Cuaca Buruk
- Beberapa hari terakhir, hujan deras dan angin kencang menghambat aktivitas di pelabuhan, terutama dalam proses pemindahan kontainer.
- Kemacetan di Jalur Distribusi
- Kepadatan kendaraan pengangkut di sekitar pelabuhan memperlambat pergerakan kontainer keluar dan masuk area terminal.
Langkah Penanganan oleh Kemenhub
Untuk mengatasi masalah ini, Kemenhub bersama operator pelabuhan telah menerapkan sejumlah langkah strategis:
- Optimalisasi Layanan 24 Jam
- Mempercepat proses bongkar muat dengan menambah jam operasional dan tenaga kerja.
- Perbaikan Sistem Digitalisasi
- Tim teknis telah diterjunkan untuk memperbaiki sistem dan memastikan kelancaran proses administrasi logistik.
- Koordinasi dengan Pihak Terkait
- Berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar pelabuhan agar distribusi berjalan lebih lancar.
- Pemanfaatan Pelabuhan Alternatif
- Mengalihkan sebagian arus barang ke pelabuhan lain untuk mengurangi beban di Tanjung Priok.
Harapan Pengusaha dan Pelaku Logistik
Ketua Asosiasi Pengusaha Logistik Indonesia (APLI), Budi Santoso, berharap pemerintah dapat segera menuntaskan permasalahan ini agar tidak berdampak luas terhadap rantai pasok nasional.
“Kami berharap ada solusi cepat karena keterlambatan ini berdampak pada biaya logistik dan distribusi barang ke berbagai daerah. Stabilitas sistem dan efisiensi operasional sangat penting untuk kelancaran bisnis,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Kemenhub optimistis situasi di Pelabuhan Tanjung Priok akan kembali normal dalam waktu dekat. Para pemangku kepentingan diharapkan terus berkoordinasi untuk memastikan efisiensi dan kelancaran arus logistik nasional.