Lintaskontainer.co.id, Jakarta, 12 Juli 2025 – Industri pelayaran dan logistik batu bara tetap menunjukkan potensi cuan di tengah gejolak perang dagang global, khususnya antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Komisaris PT Hasnur Internasional Shipping (HAIS), Iwanho, mengungkapkan strategi perusahaan untuk tetap meraup profitabilitas dalam kondisi ekonomi yang menantang.

Baca Juga
Patra Niaga Sumbagsel Kirim BBM ke Enggano Lewat Pelabuhan Pulau Baai, Pulihkan Pasokan Energi
Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Iwanho menjelaskan bahwa HAIS fokus pada efisiensi operasional dan ekspansi pasar ke luar negeri, seperti India dan Jepang, untuk mengatasi penurunan permintaan dari Tiongkok.
Harga batu bara global pada 10 Juli 2025 mencapai USD111 per ton, naik 7,09% dalam sebulan, meski masih 17,01% lebih rendah dari tahun sebelumnya, menurut Trading Economics.
Namun, perang dagang, termasuk tarif impor 50% yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump. Membuat ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok berpotensi turun 20-30% di 2025. Menurut Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA). Hal ini diperparah oleh tingginya produksi domestik Tiongkok dan pembatasan impor di India.
Baca Juga
Menhub Puji Pelindo: Pelabuhan Strategis Pulau Baai Siap Beroperasi Kembali
Meski demikian, peluang tetap terbuka. Kementerian ESDM mencatat cadangan batu bara Indonesia masih 38,84 miliar ton, mendukung produksi hingga 775 juta ton pada 2024, melebihi target 694,5 juta ton. Perusahaan pelayaran seperti PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mencatat utilisasi armada hingga 95%, dengan laba bersih semester I 2024 mencapai USD2 juta, setara laba tahunan 2023.
Strategi HAIS meliputi optimalisasi armada kapal tongkang dan tunda, serta digitalisasi logistik untuk memangkas biaya. “Sebagai negara kepulauan, logistik batu bara tetap vital. Kami diversifikasi pasar untuk kurangi risiko,” ujar Iwanho. Pelindo juga turut mendukung dengan memperkuat infrastruktur pelabuhan, seperti Pelabuhan Pulau Baai, untuk kelancaran distribusi.
Baca Juga : Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Siap Beroperasi Lagi Pasca-Pengerukan