Lintaskontainer.co.id, Magelang, 1 Juni 2025 – Indonesia mencatat sejarah baru dengan beroperasinya pabrik truk dan bus listrik pertama di Tanah Air. PT VKTR Sakti Industries, hasil kolaborasi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk dan PT Tri Sakti. Resmi memulai produksi di Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/5/2025).
Pabrik ini menjadi fasilitas Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia untuk kendaraan listrik komersial, menandai langkah besar menuju mobilitas ramah lingkungan.

Baca Juga
Ganjil Genap Jakarta: Berlaku Hari Ini? Simak Aturan Lengkapnya!
Fasilitas ini mampu memproduksi hingga 3.000 unit bus dan truk listrik per tahun, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40%.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono, menyatakan bahwa pabrik ini berkolaborasi dengan BYD Auto untuk menghasilkan kendaraan listrik berbasis teknologi canggih, dengan rencana meningkatkan TKDN hingga 80%. “Ekspansi ini mendukung target Net Zero Emission 2060,” ujar Gilarsi.
Pabrik di Magelang memiliki kapabilitas lengkap, mulai dari perakitan sasis, kabin, pengelasan, pengecatan, hingga pengujian akhir. Batch pertama bus listrik BYD dengan karoseri lokal telah selesai diproduksi, menunjukkan kesiapan fasilitas ini.
Baca juga
Truk Kontainer PT MBP-Adaro Logistic Terguling di Tanah Laut, Picu Kemacetan Panjang
Founder PT Tri Sakti, Widodo, menegaskan komitmennya untuk mendukung produksi kendaraan ramah lingkungan, sekaligus mempercepat hilirisasi industri otomotif di Indonesia.
Peresmian pabrik ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah dan pelaku industri. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah memajukan ekosistem kendaraan listrik, didukung sumber daya nikel dan kobalt yang melimpah. Dengan kapasitas yang akan terus ditingkatkan, VKTR Sakti Industries berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik komersial di ASEAN.
Keberhasilan ini diharapkan mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik, sekaligus mendukung transisi energi hijau.