Lintaskontainer.co.id, 23 Oktober 2025 – Pengusaha feri Merah-Ketapang keluhkan minimnya dermaga! Selain itu, hanya 28 kapal beroperasi dari 56 kapal tersedia. Oleh karena itu, berita ekonomi ini bahas keluhan Gapasdap dan solusi tambah dermaga untuk kurangi kemacetan.
Keluhan pengusaha feri disampaikan Ketua Bidang Tarif DPP Gapasdap, Rahmatika, 28 Juli 2025. Terlebih dahulu, 56 kapal tersedia, tapi hanya 28 beroperasi karena minim dermaga.
Baca Juga
Gapeka 2025: 5 KA Baru & 8% Rute Tambah Mulai Februari!
Di samping itu, kemacetan truk di Ketapang akibat keterbatasan. Selanjutnya, butuh tambah dermaga untuk kapal besar, kurangi waktu lashing 30-45 menit.
Dermaga eksekutif Merak tidak hanya minim, tetapi juga kontroversi. Selain itu, rencana Dermaga VI dapat respons negatif dari pengusaha. Sementara itu, ASDP tutup sementara Dermaga Eksekutif 17 Maret 2025 akibat tabrak kapal. 2025 target percepatan perbaikan untuk Lebaran.
“Dermaga minim, operasi kapal besar tak bisa, kemacetan kronis!” – Rahmatika, DPP Gapasdap
Baca Juga
Kecelakaan Kereta Api Bandung 2025: 4 Meninggal, Investigasi KNKT Selesai!
Keluhan pengusaha tidak hanya operasional, tetapi juga ekonomi. Selain itu, ongkos logistik naik karena macet berhari-hari. Selanjutnya, tambah dermaga jadi solusi jangka panjang. Oleh karena itu, 2025 prioritas pembangunan Dermaga VI.
Akhirnya, tambah dermaga urai macet. Selanjutnya, operasi kapal besar kurangi waktu. Oleh sebab itu, pengusaha feri harap cepat terealisasi.
Pengusaha feri Merak-Ketapang keluh minim dermaga, hanya 28 kapal operasional dari 56. Dengan demikian, tambah dermaga solusi utama!
Baca Juga: Heboh! Garuda Indonesia Travel Fair 2025 Digelar di 7 Kota: Promo Tiket Murah Sampai Rp9,9 Juta!
