Lintaskontainer.co.id – Sektor rantai pasok dan logistik Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan moderat pada tahun 2025. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan industri ini akan tumbuh sebesar 8-10%, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi mencapai 5-5,1%.
Faktor Pendorong Pertumbuhan
Peningkatan Aktivitas Perdagangan
Perdagangan domestik dan internasional yang semakin meningkat menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan rantai pasok dan logistik di Indonesia. Sektor ekspor diperkirakan mengalami kenaikan hingga 7,1%, yang berkontribusi pada peningkatan volume pengiriman barang.
Peran E-Commerce dalam Logistik
Pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia turut mendorong perkembangan sektor logistik. Permintaan akan layanan pengiriman yang cepat dan efisien semakin meningkat, memacu investasi dalam teknologi dan infrastruktur logistik.
Pengembangan Infrastruktur Transportasi
Pemerintah terus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah timur Indonesia dan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Proyek infrastruktur seperti pelabuhan, jalan tol, dan jalur kereta api akan meningkatkan konektivitas serta mendukung efisiensi distribusi barang ke berbagai wilayah.
Tantangan dalam Sektor Logistik
Biaya Logistik yang Masih Tinggi
Salah satu kendala utama dalam industri logistik Indonesia adalah tingginya biaya logistik yang mencapai 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di atas rata-rata global yang hanya 8-10%.
Kebutuhan Integrasi Sistem Logistik
Untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi, diperlukan sistem logistik yang lebih terintegrasi. Pemanfaatan teknologi digital dan otomasi dalam rantai pasok menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing industri ini.
Kesimpulan
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, sektor rantai pasok dan logistik Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang. Dengan strategi yang tepat, seperti investasi dalam infrastruktur dan adopsi teknologi, industri ini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025 dan seterusnya.