Lintaskontainer.co.id, Batam, 3 Oktober 2025 – Tim gabungan Bea Cukai, BP Batam, dan KLH berhasil cegah kontainer limbah elektronik ilegal dari Amerika Serikat di Pelabuhan Batuampar.
Oleh karena itu, operasi ini lindungi ekosistem Batam dari bahaya B3. Selain itu, PT Esun International Utama diduga importirnya. Akibatnya, kontainer disegel untuk pemeriksaan. Berikut fakta penyitaan limbah di Batam.
Baca Juga
Diduga Rem Blong, Truk Kontainer Alami Kecelakaan di Salatiga: 4 Orang Luka
Pada 1 Oktober, petugas temukan kontainer mencurigakan berdasarkan intelijen. Selanjutnya, pemeriksaan fisik ungkap limbah elektronik seperti kabel bekas, bukan barang impor resmi. Dengan demikian, PT Esun dilaporkan langgar UU Limbah B3. Tambahan lagi, ini kasus kedua setelah 6 kontainer serupa disita September.
PT Esun terancam pidana 15 tahun dan denda miliaran berdasarkan UU B3. Oleh karena itu, kontainer akan dire-ekspor ke AS jika terbukti berbahaya. Akibatnya, operasi perusahaan disetop sementara. Selain itu, BP Batam perketat pengawasan impor.
Baca Juga
Macam-Macam Jenis Truk di Indonesia: Fungsi dan Spesifikasi!
Kasus ini tekankan larangan impor limbah Basel Convention. Selanjutnya, 65 kontainer lain diperiksa ketat. Dengan begitu, Batam tetap zona hijau. Tambahan lagi, KLH dorong sanksi tegas untuk efek jera.
Singkatnya, penyitaan limbah elektronik AS di Batam pada 3 Oktober 2025 cegah bencana lingkungan. Dari deteksi cepat hingga sanksi, tim gabungan jaga kelestarian. Oleh karena itu, regulasi ketat wajib ditegakkan!
Baca Juga : Viral: Kontainer Sampah Pemkot Semarang Ditinggalkan Truk di Pinggir Jalan!
