Lintaskontainer.co.id, Jakarta, 22 September 2025 – Pengusaha tekstil Indonesia heboh dengan serbuan impor ilegal dari China senilai US$1,5-2 miliar per tahun, setara 28.000 kontainer. Pertama-tama, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawata desak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tindak tegas.
Selanjutnya, barang ilegal ini tak bayar Bea Masuk dan Pajak, bikin produk lokal kalah saing. Kemudian, Purbaya janji bereskan penyelundupan acak. Oleh karena itu, artikel ini ungkap kronologi dan respons pengusaha. Akibatnya, lindungi industri lokal jadi prioritas!
Baca Juga
Virly Virginia Bebas dari Penjara: “Kapok Hidup di Dalam, Ingin Hidup Normal” Usai Vonis Film Porno
Data tradmap.org tunjukkan US$1,5-2 miliar impor tekstil dan produk tekstil (TPT) dari China tak tercatat Bea Cukai. Selanjutnya, itu setara 28.000 kontainer per tahun. Kemudian, pangsa pasar ilegal capai 41% dari konsumsi TPT nasional. Dengan demikian, pengusaha seperti Redma sebut ini ancam UMKM dan sebabkan PHK masif.
“Data tradmap.org tunjukkan US$1,5-2 miliar impor TPT dari China tak tercatat. Ini setara 28.000 kontainer ilegal,” ujar Redma Gita Wirawata, Ketua Umum APSyFI.
Baca Juga
Gempa M 4.0 Guncang Sukabumi Terasa di Bogor: 32 Susulan Hingga M 3,8, Warga Panik!
Kedua, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa janji bereskan impor ilegal. Selanjutnya, “Pertama kita akan beresin penyelundupan-palsu, impor nggak jelas, ilegal, kita akan beresin itu,” katanya. Kemudian, upaya dilakukan secara acak. Oleh karena itu, pengusaha sambut positif.
Ketiga, serbuan 28.000 kontainer ilegal rugikan industri lokal. Selanjutnya, pengusaha seperti Akbar Djohan (IKA Tekstil) sebut ini melemahkan daya saing. Kemudian, kapasitas produksi dalam negeri mampu penuhi pasar. Dengan kata lain, berantas ilegal selamatkan UMKM. Akibatnya, ekonomi TPT RI pulih!
Akhirnya, desakan pengusaha tunggu aksi Purbaya. Oleh karena itu, pantau perkembangan berantas impor ilegal!
Baca Juga : Remaja 19 Tahun Tewas Tenggelam di Pelabuhan Tanjabbar Jambi: Basarnas Evakuasi Jasad
