Pelabuhan

Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano

12
×

Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano

Share this article
Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano
Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano

Lintaskontainer.co.id, Lombok Timur, 17 Mei 2025 – Geger ketegangan antarpulau! Aliansi Aktivis Lombok Bersatu mengancam lumpuhkan Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, sebagai balasan atas blokade Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, oleh aktivis Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S) pada 15 Mei 2025.

Pertama-tama, blokade Poto Tano oleh KP4S, yang menuntut pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, memicu kemarahan aktivis Lombok. Aksi itu ganggu logistik, pedagang, hingga ambulans.

Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano
Aktivis Lombok Panas! Ancam Kepung Pelabuhan Kayangan Usai Blokade Poto Tano
Baca Juga

Ekspor ke Korsel & Jepang, Wood Pellet Gorontalo Jadi Primadona Baru!

Sebagai respons, Koordinator Aliansi Aktivis Lombok Bersatu, HL Iswan Muliadi, pada 14 Mei 2025 menyatakan, “Kalau Poto Tano diblokade, kami lumpuhkan Kayangan!” Rencana aksi di Kayangan dijadwalkan 17 Mei 2025, dengan tujuh titik vital ekonomi di Lombok Timur jadi sasaran.

Selain itu, Iswan menegaskan aksi ini bukan gertakan. Surat pemberitahuan telah dikirim ke Kapolres Lombok Timur, dengan massa dari organisasi seperti FRB, SBMI, dan Pemuda Aikmel siap turun. “Blokade Poto Tano kelewatan, merugikan rakyat kecil!” tegasnya.

Baca Juga

Laut Penuh Ubur-Ubur! Fenomena Langka Hiasi Pelabuhan Mayangan

Sementara itu, blokade Poto Tano, yang berlangsung hingga 15 Mei, sempat usai setelah jaminan dari Wakil Bupati Sumbawa dan DPR RI bahwa pemekaran akan dikawal. Namun, ancaman Lombok tetap membayangi. Tak hanya itu, Pemprov NTB melalui Kadis Kominfotik Yusron Hadi meminta masyarakat tak blokade pelabuhan, karena ganggu ekonomi dan hajat hidup orang banyak. ASDP Kayangan juga tegaskan pelabuhan tetap buka normal.

Dengan demikian, ketegangan ini tunjukkan polarisasi tajam soal pemekaran. Aktivis Lombok dukung aspirasi pemekaran, tapi tolak aksi yang ganggu publik. Namun, tanpa mediasi cepat, konflik bisa meluas. Oleh karena itu, Gubernur NTB dan aparat keamanan didesak bertindak tegas.