Pelabuhan

80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru

1
×

80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru

Share this article
80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru
80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru

Lintaskontainer.co.id, Jakarta, 17 Agustus 2025 – Sebanyak 80 kapal perikanan menghiasi Upacara Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025).

Dipimpin oleh Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lotharia Latif. Upacara ini menjadi simbol nasionalisme masyarakat kelautan dan perikanan, sekaligus menegaskan peran sektor perikanan dalam ketahanan pangan dan ekonomi bangsa.

80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru
80 Kapal Nelayan Semarakkan HUT ke-80 RI di Pelabuhan Muara Baru
Baca Juga

Menhub Dudy: Tarif LRT, MRT & KRL Jabodetabek Rp80 Berlaku 17-18 Agustus 2025

“Laut adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah dan masa depan Indonesia. Upacara ini menunjukkan semangat nelayan menjaga kedaulatan maritim,” ujar Lotharia Latif, Minggu (17/8/2025).

Upacara dihadiri nelayan, perusahaan perikanan, TNI AL, Polair, Bakamla, dan PSDKP KKP, dengan kapal-kapal dihiasi bendera Merah Putih dan umbul-umbul. Kegiatan ini mencerminkan sinergi sektor kelautan dalam mendukung program ekonomi biru KKP, termasuk penangkapan ikan terukur berbasis kuota untuk menjaga keberlanjutan ekologi laut. Lotharia, mewakili Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan komitmen KKP terhadap enam program prioritas Presiden. Yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

Tersangkut Pohon, Kontainer Terguling Timpa 9 Anak SD di Banjarbaru

Selain upacara, KKP menggelar Bakti Nelayan serentak di 80 pelabuhan perikanan nasional, menyediakan layanan seperti bazar murah, donor darah, perbaikan mesin kapal, pemeriksaan kesehatan gratis, dan gerai perizinan. Kegiatan ini bertujuan memberikan manfaat langsung bagi nelayan, sekaligus memperkuat identitas Indonesia sebagai negara bahari yang berdaulat.

Pengamat kelautan menilai inisiatif ini memperkuat solidaritas dan peran strategis pelabuhan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat pesisir, meski edukasi keberlanjutan perlu terus digalakkan.

Baca Juga : Boat Terbalik di Sanur: Nahkoda Dolphin II Dilaporkan ke Polda Bali!