Lintaskontainer.co.id, Bengkulu, 11 Juli 2025 – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memuji PT Pelindo atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang kini siap beroperasi secara optimal.
Pendangkalan yang mengganggu aktivitas pelabuhan sejak 2018 berhasil diatasi sebelum batas waktu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025, yakni 31 Juli 2025.

Baca Juga
Kesibukan Bongkar Muat Kontainer di JICT Pasca Pengumuman Tarif Impor Trump
Keberhasilan ini ditandai dengan uji coba olah gerak kapal KM M.H. Thamrin (110 penumpang) dan KMP Pulo Tello (membawa tangki BBM). Yang berlayar lancar ke Pulau Enggano pada kondisi cuaca baik dan air laut pasang tertinggi.
“Saya gembira dengan laporan KSOP Kelas III Pulau Baai bahwa kedua kapal sukses bermanuver dengan aman. Ini menjadi bukti Pelabuhan Pulau Baai dapat beroperasi normal kembali,” ujar Dudy di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Ia mengapresiasi kolaborasi solid antara Pelindo, KSOP, dan Pemda Bengkulu. Yang mengerahkan kapal keruk seperti CSD Costa Fortuna 3 untuk mempercepat pengerukan alur darurat hingga kedalaman -4 mLWS.
Baca Juga
Truk Kontainer Ekspedisi Terbakar Hebat di Jalan Tol Ruas Terpeka!
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah. “Kami bersyukur alur pelayaran kini aman dan lancar, mendukung distribusi logistik vital seperti BBM ke Enggano,” katanya. Pengerukan tahap pertama telah mengangkut 263.000 meter kubik pasir dari total 1,112 juta meter kubik sedimen.
Pelabuhan Pulau Baai, yang strategis karena berhadapan dengan Samudera Hindia, menjadi urat nadi ekonomi Bengkulu. Melayani ekspor batu bara, minyak kelapa sawit, dan kebutuhan logistik Enggano. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan, normalisasi pelabuhan akan memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Menhub menginstruksikan Ditjen Perhubungan Laut untuk terus memastikan keamanan pelayaran dan mencegah pendangkalan di masa depan melalui pemeliharaan rutin.
Baca Juga : Bersih-bersih Pelabuhan dari Pungli untuk Genjot Penerimaan Negara