Lintaskontainer.co.id, Jakarta, 15 Juli 2025 – Lalu-lintas kontainer global menunjukkan penurunan yang signifikan, memicu spekulasi tentang kondisi ekonomi dunia. Berdasarkan pengamatan hingga pukul 17:32 WIB, Selasa (15/7/2025).
Penurunan ini menjadi yang ketiga dalam sejarah pengamatan data sejak 1979, setelah kontraksi 8,4% pada 2009 akibat krisis finansial global dan 0,9% pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga
DPR Dorong Transportasi Logistik Layak untuk KEK Sei Mangkei, Targetkan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa faktor diyakini menjadi pemicu. Kebijakan tarif perdagangan AS di bawah Presiden Donald Trump, termasuk tarif 10% pada barang dari sebagian besar negara dan 145% pada produk Tiongkok, telah memengaruhi volume impor. Terutama dari Tiongkok yang menyumbang 39% lalu lintas kontainer global.
Data menunjukkan impor AS dari Tiongkok berpotensi turun 40% jika dua pertiga tarif tetap diberlakukan, sementara produksi dialihkan ke negara lain, yang dapat meningkatkan impor dari wilayah lain hingga 15%. Konflik di Laut Merah juga memaksa pengalihan rute melalui Tanjung Harapan, menambah 17,9% jarak tempuh TEU-mile dibandingkan 2023.
Baca Juga
Pos Indonesia Gaet Kampus untuk Perkuat Bisnis Logistik, Sinergi Menuju Masa Depan
Penurunan ini juga terasa di pelabuhan utama. Pelabuhan Rotterdam dan Antwerp-Bruges di Eropa mencatat penurunan 7% pada 2023. Sementara pelabuhan AS seperti Los Angeles menghadapi kontraksi lebih dari 10% pada paruh pertama 2023 akibat lemahnya permintaan. Konsumsi yang menurun, produksi Eropa yang terhambat, dan penghentian perdagangan dengan Rusia pasca-sanksi turut berkontribusi.
Pertanyaannya, apakah ini pertanda resesi global? Beberapa ekonom memperingatkan bahwa ketidakpastian perdagangan dan kepercayaan konsumen yang menurun dapat memicu dampak lebih luas. Namun, ada yang melihat ini sebagai penyesuaian sementara akibat redistribusi rantai pasok. Pemantauan terus dilakukan untuk melihat apakah tren ini berlanjut atau membaik.
Baca Juga : Patra Niaga Sumbagsel Kirim BBM ke Enggano Lewat Pelabuhan Pulau Baai, Pulihkan Pasokan Energi