Lintaskontainer.co.id, Bula, 16 Juni 2025 – Kondisi Pelabuhan Ondor di Desa Ondor, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, memprihatinkan.
Pelabuhan yang menjadi pintu masuk utama warga Pulau Gorom ini tak terurus, dengan fasilitas rusak dan minim perawatan. Warga setempat resah dan mendesak pemerintah daerah serta provinsi untuk segera memberikan perhatian serius.

Berdasarkan pantauan, dermaga Pelabuhan Ondor mengalami kerusakan pada sejumlah titik, dengan beton retak dan pagar pembatas yang roboh.
Fasilitas pendukung seperti ruang tunggu dan penerangan juga tidak memadai. Menyulitkan aktivitas bongkar muat barang dan penumpang, terutama saat cuaca buruk. “Pelabuhan ini vital bagi kami, tapi kondisinya makin parah. Kalau malam, gelap gulita, bahaya untuk kapal yang bersandar,” keluh Ahmad Lussy, warga Ondor, Senin (16/6/2025).
Baca Juga
KAI Logistik Cetak Rekor, Angkutan Kontainer Kereta Api Tembus 239.346 Ton Mei 2025
Pelabuhan Ondor melayani kapal perintis seperti KM Fajar Baru dan kapal tol laut yang menghubungkan Pulau Gorom dengan Bula, Geser, dan Ambon.
Namun, ketidaklayakan infrastruktur kerap menghambat distribusi kebutuhan pokok, termasuk sayuran dan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan BBM di SPBU Ondor pada 2022 lalu, yang diduga akibat penimbunan, juga memperparah situasi, dengan harga petralite melonjak hingga Rp13.000 per liter.
Kepala Desa Ondor, Arifin Tukiman, menyatakan telah berulang kali melaporkan kondisi pelabuhan ke Pemkab SBT, namun belum ada tindak lanjut signifikan. “Kami harap ada renovasi secepatnya. Pelabuhan ini kan urat nadi ekonomi warga,” ujarnya. Anggota DPRD Maluku, Ridwan Elis, juga menyoroti terbengkalainya pelabuhan di SBT, termasuk Ondor, yang dinilai menghambat visi pengentasan kemiskinan Gubernur Maluku Murad Ismail.
Baca Juga: Pelabuhan Baru Kuta Mandalika Siap Beroperasi Jelang MotoGP 2025