Pelabuhan

Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!

4
×

Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!

Share this article
Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!
Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!

Lintaskontainer.co.id, 06 Mei 2025 – Pembangunan Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara kini telah mencapai 65 persen. Proyek strategis nasional yang digarap oleh PT Hutama Karya (Persero) ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.

Progres signifikan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan BUMN dalam mendukung pengembangan konektivitas maritim di kawasan timur Indonesia.

Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!
Pelabuhan Anggrek 65% Rampung, Hutama Karya Tancap Gas!
Baca Juga

Wabup Irawan Topani Sambangi Ditjen Hubla, Usulkan Perbaikan Pelabuhan Kuala Stabas!

Pelabuhan Anggrek menjadi salah satu pelabuhan utama yang akan menunjang arus logistik, ekspor, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Proyek ini mencakup pembangunan dermaga baru, perpanjangan trestle, reklamasi, dan pengadaan peralatan bongkar muat modern.

Corporate Secretary Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa pembangunan berjalan sesuai dengan timeline meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan logistik. “Kami terus memastikan proyek ini tetap dalam jalur, dengan fokus pada kualitas dan keselamatan kerja,” ujar Adjib.

Baca Juga

Terbongkar! 8 Kontainer Limbah dari PT VDNI Diduga Diselundupkan

Setelah rampung, Pelabuhan Anggrek diproyeksikan mampu melayani kapal berukuran besar hingga 30.000 DWT, serta meningkatkan efisiensi distribusi barang dari dan ke wilayah Sulawesi dan sekitarnya. Keberadaan pelabuhan ini juga diprediksi mampu menekan biaya logistik dan membuka peluang investasi baru.

Pemerintah daerah pun menyambut baik perkembangan proyek ini. Bupati Gorontalo Utara menyatakan optimismenya bahwa pelabuhan ini akan menjadi game changer bagi perekonomian lokal, khususnya sektor perikanan dan pertanian.

Pelabuhan Anggrek menjadi simbol nyata kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan BUMN dalam membangun infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan demi kemajuan Indonesia timur.