Pelabuhan

BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!

5
×

BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!

Share this article
BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!
BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!

Lintaskontainer.co.id, Bengkulu, 27 Mei 2025 – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Selasa (27/5/2025). Untuk memantau proses pengerukan alur pelayaran yang mengalami pendangkalan parah.

Pendangkalan ini telah menyebabkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gangguan distribusi logistik di wilayah Bengkulu. Termasuk dampak serius bagi warga Pulau Enggano.

BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!
BBM & Logistik Terganggu, Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai!
Baca Juga

Gebrakan Digital! SPJM Menang di Pelindo Innovation Award

Didampingi Senator DPD RI asal Bengkulu, Destita Khairilisani, Gibran memastikan langkah percepatan penanganan krisis yang telah lumpuhkan aktivitas pelabuhan selama hampir tiga bulan.

Pendangkalan alur pelabuhan membuat kapal tanker BBM milik Pertamina gagal bersandar, memaksa distribusi BBM dialihkan melalui jalur darat dari Terminal BBM Teluk Kabung, Lubuk Linggau, dan Panjang.

Baca Juga

Kapal Kontainer Bermuatan Bahan Berbahaya Tenggelam di Selat!

Hal ini menyebabkan antrean panjang di SPBU di lima kabupaten/kota, dengan kerugian Pertamina mencapai Rp500 juta per hari. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebut kondisi ini darurat, mengganggu ekspor komoditas seperti batu bara, yang anjlok dari 10 juta ton menjadi 3 juta ton per tahun, serta menghambat kebutuhan dasar warga Enggano, seperti pendidikan dan kesehatan.

Pengerukan alur pelabuhan telah dimulai dengan kapal keruk CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5, yang tiba pada 23 Mei 2025. Pengerukan ditargetkan selesai dalam waktu dekat, dengan pemasangan kipas pengeruk sepanjang satu kilometer dimulai 29 Mei 2025. Gibran menekankan pentingnya koordinasi antara Pelindo, Pertamina, dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi BBM dan logistik kembali normal. “Kami ingin memastikan alur pelayaran lancar agar ekonomi Bengkulu pulih,” ujarnya.