Lintaskontainer.co.id – Kemacetan kontainer di pelabuhan menjadi perhatian serius bagi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang menilai bahwa lambatnya proses di Bea Cukai berdampak negatif pada distribusi bahan baku industri. Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi dan peningkatan biaya logistik bagi pelaku usaha.
Keluhan Kemenperin terhadap Bea Cukai
Kemenperin mengungkapkan bahwa penumpukan kontainer disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Proses pemeriksaan yang terlalu lama, terutama untuk barang dengan kategori tertentu.
- Kurangnya koordinasi antarinstansi, yang menghambat kelancaran distribusi barang.
- Sistem pemantauan yang belum optimal, sehingga sulit melacak status kontainer secara real-time.
Menurut Kemenperin, peningkatan efisiensi di Bea Cukai sangat dibutuhkan agar industri dalam negeri tetap kompetitif di tengah persaingan global.
Upaya Digitalisasi untuk Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi hambatan ini, Bea Cukai telah menerapkan beberapa inovasi digital, seperti:
- CEISA (Customs-Excise Information System and Automation) untuk mempercepat pemrosesan data.
- Tracking Online yang memungkinkan pelaku usaha memantau status kontainer.
- X-Ray Scanner guna mempercepat pemeriksaan tanpa harus membuka kontainer secara manual.
- Sistem Jalur Prioritas (Green Lane & Red Lane) untuk klasifikasi risiko pemeriksaan barang.
Meskipun demikian, Kemenperin menilai bahwa implementasi sistem ini masih perlu dioptimalkan agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh industri dan pelaku usaha.
Solusi dan Harapan dari Kemenperin
Untuk menghindari dampak berkepanjangan dari kemacetan kontainer di pelabuhan, Kemenperin menyarankan beberapa langkah perbaikan, di antaranya:
- Peningkatan koordinasi antarinstansi untuk mempercepat proses distribusi.
- Optimalisasi sistem digital agar pemantauan dan pemrosesan kontainer lebih efisien.
- Evaluasi kebijakan pemeriksaan barang untuk menghindari hambatan yang tidak perlu.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus barang di pelabuhan dapat berjalan lebih lancar, sehingga industri dalam negeri tidak mengalami gangguan dalam produksi dan distribusi bahan baku.oses pemantauan menjadi lebih efisien, meskipun tantangan tetap ada dalam hal keamanan dan kepatuhan regulasi. Kemenperin mendorong perbaikan sistem layanan Bea Cukai agar respons lebih cepat dalam menangani masalah kemacetan kontainer di pelabuhan.