Lintaskontainer.co.id, Batang, 9 Agustus 2025 – Pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang (KITB), atau Terminal Multipurpose Batang (TMB), resmi memasuki tahap operasional pada Agustus 2025.
Dibangun untuk mendukung aktivitas bongkar muat perusahaan di KITB, pelabuhan ini diharapkan memangkas biaya logistik hingga 30% dengan mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Baca Juga
TWAP Usul Solusi Cerdas Atasi Parkir Kontainer di Jalan Ir. Sutami
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau TMB pada Jumat (8/8/2025) dan menyatakan pelabuhan siap beroperasi secara fungsional. “Pelabuhan ini akan memudahkan bongkar muat bahan baku seperti pasir silika dan clay, menekan biaya operasional tenant KITB,” ujarnya.
Dengan panjang dermaga 152 meter, kedalaman -10,5 meter, dan trestle 361 meter. Pelabuhan ini mampu menampung kapal tongkang hingga 7.000 DWT. Menurut Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto Wahyu Widodo.
Baca Juga
UMKM Riau Ekspor 1 Kontainer Produk Rotan ke Malaysia, Hasilkan Devisa Rp 33,7 Juta
Pelindo menargetkan operasi penuh pada akhir Triwulan I-2025 setelah izin operasi dari Kementerian Perhubungan selesai. Dengan progres pembangunan saat ini mencapai 15% dan biaya Rp300 miliar. “Terminal ini terintegrasi dengan KITB, mendukung 28 perusahaan dengan investasi Rp18,7 triliun.” Kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki. Enam pabrik di KITB sudah beroperasi, meningkatkan kebutuhan logistik efisien.
Pengamat kepelabuhanan, Deli Setiyono, memuji TMB sebagai solusi strategis, meski saat ini hanya melayani kapal tongkang. Biaya bongkar muat di TMB untuk kontainer FCL ukuran 40 kaki di container yard diperkirakan Rp1,2 juta. Lebih rendah dibandingkan pelabuhan lain, menurut data umum tarif pelabuhan Indonesia. Warga lokal juga antusias, melihat potensi TMB sebagai destinasi wisata dan olahraga.
Baca Juga : Saat Prabowo Pilih Cara Damai Usai Malaysia Ogah Sebut Ambalat