Lintaskontainer.co.id, Jakarta, 1 September 2025 – TikTok menangguhkan sementara fitur siaran langsung (Live) di Indonesia sejak Sabtu malam (30/8/2025). Oleh karena itu, keputusan ini diambil akibat meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di berbagai wilayah.
Juru Bicara TikTok menyatakan langkah pengamanan tambahan ini untuk menjaga platform tetap aman dan beradab. Penangguhan berlangsung beberapa hari ke depan, sambil memantau situasi dan menghapus konten pelanggaran.

Baca Juga
Megathrust ‘Meledak’, Lampung-Banten Digulung Tsunami!
Kebijakan ini menuai reaksi keras dari netizen dan pelaku usaha. Akibatnya, UMKM serta affiliator yang bergantung pada live shopping khawatir mengalami kerugian besar. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, memprediksi penurunan penjualan hingga 40%.
“Data Statista tunjukkan 4 dari 10 orang belanja via live shopping, dengan pertumbuhan 30%. Penutupan fitur ini rugikan UMKM dan affiliator yang andalkan penghasilan harian dari live streaming,” ujarnya. Selain itu, dampaknya tidak hanya ekonomi, tapi juga kebebasan berekspresi dan akses informasi masyarakat.
Baca Juga
Viral: Ahmad Sahroni DPR Punya 3 Gundik, Heboh di Tengah Demo Nasional!
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akui dampak pada UMKM. “TikTok lakukan sukarela, bukan instruksi pemerintah. Kami harap kondisi membaik segera agar fitur live kembali. UMKM tetap bisa e-commerce tanpa live,” ujarnya di Istana Kepresidenan. Selain itu, Sekjen idEA Budi Primawan sarankan diversifikasi kanal penjualan untuk jaga performa. Masyarakat diminta tetap tenang dan pantau update resmi TikTok.
Penangguhan ini bagian dari upaya jaga keamanan di tengah demo nasional. TikTok janji pantau situasi dan pulihkan fitur secepat mungkin. UMKM diimbau manfaatkan alternatif seperti video pendek TikTok, TikTok Shop, atau platform lain untuk lanjutkan penjualan.
Baca Juga : BPN Keluarkan Sertifikat HPL untuk Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, Masuk Tahap Konstruksi