Lintaskontainer.co.id, Surabaya, 13 Agustus 2025 – Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mempercepat modernisasi layanan untuk meningkatkan efisiensi arus peti kemas, menjadikannya simpul logistik utama di Jawa Timur.
Pada 7 Agustus 2025, Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng-Jatim meninjau operasional TPS. Memuji integrasi teknologi digital yang memangkas waktu dan biaya distribusi.
Baca Juga
Perdana di Jabodetabek: Menteri LH Dukung Penuh Satgas Langit Biru Tangerang!
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menjelaskan bahwa TPS telah mengadopsi Terminal Operating System (TOS) terbaru. Sistem online booking, dan uji coba Terminal Booking System (TBS). “Kami memastikan setiap peti kemas ditangani cepat dan efisien,” ujarnya, dikutip maklumat.id, Kamis (7/8/2025). Pada 2024, TPS mencatat throughput 1,58 juta TEUs, tertinggi dalam sejarahnya, dan hingga Juli 2025 mencapai 908.136 TEUs. Dengan pangsa pasar internasional di Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 83%.
Ketua ALFI Jateng, Teguh Arif Handoko, menyoroti konektivitas TPS dengan kawasan industri di Jateng dan Jatim sebagai kunci efisiensi logistik. “Integrasi ini memperkuat ekosistem logistik nasional,” katanya. TPS juga memperkenalkan alat pemindai peti kemas berbasis X-ray. Yang kini dalam tahap commissioning internal, menunggu evaluasi BAPETEN dan Kementerian Perhubungan. “Pemeriksaan kini lebih cepat dan transparan,” tambah Direktur Komersial PT Pelindo Solusi Logistik, Ruri I. Rachmaputri.
Baca Juga
BHP Pimpin Konsorsium Global: Gebrakan CCUS untuk Dekarbonisasi Asia!
Namun, tantangan seperti kemacetan truk dan kepadatan di jam sibuk masih perlu solusi, menurut Lintaskontainer.co.id. TPS menargetkan efisiensi lebih lanjut melalui kolaborasi dengan pelaku industri dan optimalisasi alat bongkar muat.
Modernisasi TPS, didukung teknologi seperti TOS dan pemindai X-ray, memperkuat posisi Surabaya sebagai hub logistik global. Dengan sinergi bersama ALFI dan Bea Cukai, TPS berkomitmen menekan biaya logistik hingga 10% pada 2026, mendukung daya saing ekonomi Indonesia di pasar internasional.
