Lintaskontainer.co.id, Bengkulu, 27 Juni 2025 – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus menggenjot normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, untuk mengatasi pendangkalan yang mengganggu distribusi logistik, khususnya ke Pulau Enggano.
Sejak ditugaskan Kementerian Perhubungan pada 11 April 2025, Pelindo mengerahkan alat berat, termasuk kapal keruk CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5, untuk mempercepat pengerukan.

Baca Juga
PDS Tingkatkan Kompetensi Petugas Keamanan Pelabuhan Patimban Lewat Pelatihan
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa pengerukan ini merupakan komitmen untuk menjaga kelancaran rantai logistik nasional.
“Kami bekerja 24/7 agar kapal besar dapat bersandar langsung di Bengkulu, termasuk yang melayani Pulau Enggano,” ujarnya saat meninjau pelabuhan, Kamis (26/6). Progres pengerukan telah mencapai 95% untuk kedalaman -4 mLWS, dengan target selesai akhir Juni 2025, dan akan dilanjutkan hingga -6,5 mLWS untuk kualitas layanan optimal.
Baca Juga
Pekerja PT BPJMU Tewas Terjatuh dari Kontainer di Kawasan Industri Panbil
Pendangkalan alur pelayaran menyebabkan kapal tanker BBM dan logistik kesulitan bersandar, memicu kelangkaan bahan pokok dan kenaikan biaya di Bengkulu. General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menjelaskan bahwa pengerukan dilakukan nonstop dengan pipa keruk sepanjang hampir 1.000 meter. “Meski cuaca menjadi tantangan, kami optimistis target tercapai,” katanya.
Proyek ini melibatkan kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemprov Bengkulu, KSOP Pulau Baai, dan instansi terkait. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyambut baik upaya ini, menekankan pentingnya pelabuhan bagi ekonomi daerah. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, saat meninjau pada 27 Mei 2025, meminta percepatan pengerukan untuk mendukung masyarakat Enggano.
Normalisasi ini diharapkan memperlancar distribusi barang, menurunkan biaya logistik, dan mencegah krisis pangan di wilayah perbatasan.
Baca juga : Ribuan Sopir Truk Demo Tolak Aturan ODOL, Apa yang Dikeluhkan?