Lintaskontainer.co.id, Bengkulu, 30 Maret 2025 – Pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, menjadi perhatian utama para pemangku kepentingan di sektor maritim. Kondisi ini dinilai dapat menghambat aktivitas bongkar muat serta berdampak pada kelancaran distribusi logistik di wilayah tersebut.
Menurut laporan dari pihak otoritas pelabuhan, pendangkalan terjadi akibat sedimentasi yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini diperparah oleh faktor cuaca serta arus laut yang membawa endapan ke jalur pelayaran. Akibatnya, kapal dengan bobot besar harus ekstra hati-hati saat memasuki dan keluar dari pelabuhan.
Baca Juga
Truk Kontainer Seruduk Mobil, Motor, dan Kafe di Ancol

General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, Budi Santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap area terdampak pendangkalan. “Kami telah mengajukan rencana pengerukan kepada pihak terkait untuk memastikan arus kapal tetap lancar,” ujarnya pada Minggu (30/3/2025).
Para pengusaha yang bergantung pada Pelabuhan Pulau Baai juga menyuarakan kekhawatiran mereka. Ketua Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat (APBMI) Bengkulu, Rahmad Hidayat, menyebutkan bahwa penurunan kedalaman alur dapat berdampak pada efisiensi operasional. “Jika tidak segera ditangani, kapal besar akan kesulitan bersandar, yang tentu berpengaruh pada biaya logistik,” katanya.
Baca Juga
Pelindo Multi Terminal Grup Jamin Distribusi Barang dan Arus Mudik Lancar di Pelabuhan
Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah merespons dengan rencana pengerukan dalam waktu dekat. Mereka menargetkan normalisasi kedalaman alur untuk menjaga kelancaran arus barang dan jasa di pelabuhan.
Masyarakat dan para pemangku kepentingan berharap langkah cepat dapat diambil untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan perbaikan alur pelayaran, diharapkan aktivitas ekspor-impor dan distribusi barang tetap berjalan optimal demi pertumbuhan ekonomi di Bengkulu dan sekitarnya.
Baca Juga: Pelindo Siap Tangani Lonjakan Logistik Selama Lebaran 2025!