Lintaskontainer.co.id – Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan industri maritim yang berkembang. Termasuk dalam impor kapal untuk kebutuhan logistik dan transportasi. Namun, yang tidak banyak diketahui adalah bahwa Indonesia juga merupakan importir kontainer dalam jumlah besar.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, Indonesia masih mengandalkan pasokan kontainer dari luar negeri, terutama dari China dan negara-negara lain di Asia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan produksi dalam negeri yang belum mampu memenuhi tingginya permintaan kontainer, terutama di sektor logistik dan ekspor-impor.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Budi Setiadi. Menjelaskan bahwa impor kontainer dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi barang. “Saat ini, industri manufaktur dalam negeri masih dalam tahap pengembangan untuk dapat memproduksi kontainer secara massal dengan standar internasional,” ujarnya.

Menurut catatan Asosiasi Logistik Indonesia, permintaan kontainer terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pertumbuhan industri e-commerce dan ekspor. Namun, ketergantungan pada impor kontainer juga memiliki dampak terhadap neraca perdagangan Indonesia. Sehingga pemerintah berupaya mendorong investasi dalam industri pembuatan kontainer lokal.
Baca Juga
Pemerintah juga telah menggandeng beberapa perusahaan nasional untuk meningkatkan kapasitas produksi kontainer di dalam negeri. “Kami berharap dalam beberapa tahun ke depan, industri ini bisa mandiri dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tambah Budi.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan Indonesia dapat mengembangkan industri manufaktur kontainer yang lebih kuat dan kompetitif di pasar global, sekaligus mengurangi defisit perdagangan akibat tingginya impor di sektor ini.